Friday, November 29, 2013
Buat mereka yang satu
Buat teman,
Yang selalu meneman suka
Mengundang ketawa dengan hanya bicara sugul
Selalu berdepan, dekat
Bagai bayang yang tiada rupa
Buat rindu,
Yang selalu mencemburui
Sentiasa saja mengingatkanku pada yang kurang
Pada yang hilang, lusuh
Membasuh hilang peri sisa indah
Meninggal gundah, jadi racun di hati
Buat kasih,
Yang selalu mengajarku,
Dari Aa,
Be,
Ce,
terus saja hilang
mana huruf ta?
bagaimana mengeja 'dalam'?
hari bulan berlalu,
gerhana itu kutemui lagi.
siapa gerangan yang menutup matahariku?
Saturday, November 9, 2013
Peduli
Aku rasa aku suka matahari. Ia panas, buat aku takut untuk mendekat. Kalau dia yang mendekatku, aku tahu aku tetap suka. Biarlah panas, biarlah semua manusia lain mengeluh. Aku suka, dan aku akan menikmati peluh - peluh keluar sepanjang ia mendekat.
Nyata, aku sudah mula suka matahari.
Wednesday, November 6, 2013
Jerih
Kadang
Ia lebih baik
berguling daki
berpakai tanah, lecak
bernafaskan debu sesak, menyekat
untuk segelas air kosong
Sunday, November 3, 2013
Kitar
Seringkali kita bersenda tentang kesejukan,
kau mengadu dingin,
membuat tulang itu selalu dekat dengan kulit,
sampai aku memeluk,
semua hujan dari tempias ke pipi,
biar saja lengkung itu kekal menghiburku
Kau kata kau jatuh,
aku menidakkan sepenuh hati,
"tenanglah sayang, mana mungkin"
kerna lagak aku itu akar,
mengukuh kamu di tanah
Kalau kau jatuh, lalu apa yang ku papah?
purnama sudah bosan melihatku,
dekad separuh mendekat,
aku jauh melihat
dahan semakin rendang, akar semakin menebal
giat tanah memujukku,
tenanglah, kau punya lagi waktu
sebelum kembali ke asalmu.
Subscribe to:
Posts (Atom)