Dan kehidupan itu kadang memang tidak pernah adil untuk mereka yang tidak pernah kenal syukur. Ada saja yang bongkak mempertikai susunan cerita luar kuasa kita semua. Musuhi semua sudut yang menjaga, kagumi sudut yang tajam berbisa.
Dan resam matahari itu membantu sekalian. Ada saja pujangga tdak memerhati cantiknya ia. Masih mendamba bulan jatuh ke riba memberi indah.
Matahari terus saja sendiri
Tersenyum menerangi
apa pernah kau pandang?
6 comments:
lumrah .
sentiasa redha..
Teringat, buku koleksi cerpen Matahari tulisan Hilal Asyraf.
Tiada matahari, tiada kita.
Matahari umpama kuasa Allah, tiada sisi gelap.
Yang ada cuma terang yang kita tumpang.
rembulan akhirnya jatuh di wajahmu
kau sepertinya turut mendiskripsi nama aku sebagai APi.. kah kah kah
kenapa aku terbayangkan juadah berbuka je sewaktu membaca ini?
Post a Comment