Perjalanan kita berbeda
ia sudah dibaca aneh
dari tiap tiap sajak yang ku rasa hidup
ianya mati, jauh di sana
sampai aku sendiri lupa
di mana sakitnya
hari ini aku berteman petang
berbual tentang apa ku rasa, apa ku ingin
dari bangunku sampai saat ku hela namamu
sedang kau terus dibuai senja
kemerahan, tersenyum lantas lemas di dalamnya
aku teguk teh ini
pengganti bintang Bethlehem yang layu
bersama tempias dari gerimis
yang selalu muncul tiba - tiba
dari langit yang sentiasa kecewa.
No comments:
Post a Comment