aku sudah tidak mampu
menempelak realiti
dengan sajak - sajak dingin
yang terbiar pada matari
stelah sekian lama cuba menghangatkannya
dan kamu itu sudah tiada
pada bibir cela
pada hati duka
kerna hakikatnya kamu itu sudah sempurna
pada senyum
yang sekian lama menghidup aku
No comments:
Post a Comment