Sunday, August 31, 2014

Pada Diri


Pada sungai
yang gah mengalir air di dalamnya
aku mohon, agar kekal lah kau mengalir
sampai bila bila
tunjukkan aku, tunjukkan
yang tiada apa boleh menghentikanmu
turunkan kayu, sampah atau segala batuan
kau masih mengalir, masih
teruslah kau
teruslah

Pada hati,
yang sekian lama menanggung macam bagai perasaan
lihatlah pada sungai
yang sekian mengalir dalam aral
juga sakit terhalang
terus saja, terus
terus saja, ke akhirnya

Pada aku
ia mengalir kerana punya air
sedang kau mataharinya
yang menyejat segala
yang membuat ku haus, lebih dari biasa


tiadalah lagi waktu
untuk mencanang bintang dan angan - angan
juga menghampar bulan dan rindu - rinduan
kerna malam itu sudah terlalu pekat
juga siang yang sudah terlalu terik
untuk alam duduk
minum petang bersamaku

kau sudah jauh, pada suria pagi
sedang aku menanti di matari siang
kau selesa nyaman
sedang aku mula diam, terbakar hilang

Friday, August 29, 2014

Malam yang penuh dengan keluhan


Pada helaian memori, dari kitab duka
punya segalanya tentang hidup
yang kalau boleh mahu diubah segalanya
helai demi helai
dari tinta ke air mata
di kain berhabuk, lama mengemis pada Tuhan

sepanjang keluhan pemuda itu
akan setiap impian yang diidam, karam
dia lupa
yang nyawanya masih ada
untuk satu lagi impian, yang belum terlintas di pikirnya.

Sunday, August 24, 2014

Kabus


aku selalu mengadu
tentang sekelilingku yang mengabur penglihatan
bagai kabus, melenyap segala kebenaran
tentang dunia

aku selalu mengeluh
kerna harus meraba - raba pada dinding
bagai si buta, kerna risau tersadung jatuh
pada dosa

barangkali aku lupa
yang aku ini sebenarnya kabus itu
yang menelan hati sendiri, langsung dibiar mati
sedang seluruh tubuhku merelakannya
sambil menangis; tidak berdaya

Friday, August 22, 2014

Pada Dosa Yang Menghukum Hati Seorang Laki - Laki


hari ini aku berteman petang
berbual tentang apa ku rasa, apa ku ingin
dari bangunku sampai saat ku hela namaMu
sedang aku terus dibuai senja
kemerahan, lantas lemas ia di mataku

aku teguk teh ini
pengganti bintang Bethlehem yang layu
bersama tempias dari gerimis
yang selalu muncul tiba - tiba
dari hati saorang pendosa.

Tuhan, salahku ini pada rindu
yang sekian lama bukan untukMu.

Pada Gerobok Itu


ada beberapa garis halus kelihatan di dahinya
menyambung titik - titik pada langit
yang sekian lama meneman hidupnya
juga jadi bayang saat tangisnya malam
dia itu angin yang meneman sebahgian sunyiku
juga tawa yang meneman senyumku
memainkan alun bahgia
pada hidup yang sengsara

pelbagai rahsia telah terungkai,
bermacam perkara sudah diusai
luka lama tinggal parut
air mata juga larut
pada gambar muda terselit pada buku lama
usang, dan penuh dengan habuk dosa

Thursday, August 21, 2014

Sekadarnya


Cuma seorang lelaki
yang menulis tentang pengalamannya
tentang binasanya manusia 
pada senyum dunia
dicatit olehnya pada awan
yang wujud melindungi
sekadarnya

cukuplah semampunya
bisa dihilang sunyi yang ada
dengan senyum tawa mereka
yang melindung hati dari duka.

Wednesday, August 20, 2014

Tua dan Muda


kita ini cuma manusia biasa yang slalu terjatuh di antaranya. Hidup ini boleh jadi sedang bermain dengan hari - hari kita atau kita yang sedang bermain - main dengan hidup yang sudah ditentukan hukum dari Tuhan. Segalanya mungkin, kerana siapalah kita; cuma manusia yang bergomol dengan nasib. Untungnya pada usia. Nasibnya masih baik kerana punya hidup untuk menghapus dosa. Atau segalanya itu akan lebih celaka kerna hidupnya cuma untuk berjudi akan nasib sampai umurnya panjang semata.

persoalannya, apa kita punya hari esok atau; apa kita punya sujud di hari esok?

Wednesday, August 13, 2014

Korupsi


Jahat itu bukan alasan untuk jadi baik
baik itu juga bukan alasan untuk jadi jahat
kerna kalau kau campur duanya
kau pasti akan berjaya
Jadi politikus kaya

Monday, August 11, 2014

Yang sebenar - benar


aku sudah tidak mampu
menempelak realiti
dengan sajak - sajak dingin
yang terbiar pada matari
stelah sekian lama cuba menghangatkannya

dan kamu itu sudah tiada
pada bibir cela
pada hati duka
kerna hakikatnya kamu itu sudah sempurna
pada senyum
yang sekian lama menghidup aku

Tidak sedar


Telfon di meja Dan beberapa helai surat terbiar
Saat ia tiada lagi dering
Tuhan hadir membalutku Akan manis sorga, tersedia

Monday, August 4, 2014

Kalau saja


Beberapa gulung filem
dan sebuah kamera lama
tersimpan rapi di laci meja
tidak lagi boleh diguna, rusak dimakan usia

ingin saja ku buang
tapi tidak mampu
karena aku adalah kamera usang
yang pernah merakam cinta kamu
dan gulung filem itu
adalah mimpi - mimpiku, tentang
semua senyummu untukku.

Saturday, August 2, 2014

Selamat Ber I'dulfitri


Selamat hari raya aidilfitri

Maaf jika ada yang terluka kerana setiap lakuku, sebutku, jeritku atau ketidaksenangan sesiapa pada keberadaanku di dunia ini. Pada setiap dentam mercun dan percik bunga api ini, diharap senyum kamu kamu itu sentiasa ada. Selitkan doa pada manusia manusia tertindas dan menindas agar bumi ini kekal dingin hujannya menyubur pokok pokok seluas pandang. Bukan lagi hujan peluru dan segala gala yang panas tapi mendingin mangsa kaku kehilangan nyawa.

Dan kematian itu sentiasa menyedihkan. 

termenung sambil melayan rambutan
teringat kasih yang hilang ceritanya
ku sisip doa tanda ingatan
yang jauh tenang, selamat selamanya



Friday, August 1, 2014

Dia dalam segalanya


tidurlah wahai permaisuri
yang ku simpan dalam berhala cinta
sekian lama ku puja puja
mengharap kasih cinta sempurna

ku lihat hujan
pertama kalinya turun dariku
coba menembus awan

                jauh

lepas dari pandangan


***********************************


tidurlah wahai hawa
dalam pelukan sorga
biar lemas
dalam setiap rahmat Tuhan
dan segala kebaikannya

tidurlah
aku akan mengejutmu
saat Tuhan telah idjinkanku
untuk lemas bersamamu
dalam cinta sorga sempurna