Sunday, November 30, 2014


mayat sebuah keberadaban

                 dan keberadaan
ada pada kita
pada kita
yang tiada maaf
juga sesal

yang telah sekian lama terkubur
dalam cacian
yang tiada putus

Monday, November 24, 2014

Selamat Pagi, Sayang!


Pagi jadi gelap
Tanpa cahya matahari yang menyusup matamu
Tenanglah
dan buka matamu dengan perlahan

Dunia belum pupus
Cuma aku yang menutup seluruh pandangmu

Sunday, November 23, 2014

Kemari, dan hapuskan ragumu

Kau bilang hari ini sugul,
menenggelamkan senyum yang pernah menyusul
ku tahu
Dan ku ragu
Kau sebut sebut akan malang,
Yang menimpa, saat kasihnya hilang
ku tahu
Dan ku ragu
Kau kata airmatamu akan gugur,
Mengalir terus pada sunyi yang tak pernah menjauh
ku tahu
Dan ku ragu

Dan ku terus ragu,
Dalam nikmat yang tiada putus, guna tiada ongkos.

Wednesday, November 5, 2014

Bukan Lagi Kamu


Di sisiku punya telfon,
dan hangat tubuhmu
yang selalu ku belai, dalam tidur
juga anganku
tentang esok
tentang lusa, dan harapan
agar dingin pagi
yang akan menelfonku, bukan lagi kamu

kerna dingin itu jauh sekali,
andai kamu sudah disisi.

Monday, November 3, 2014

Tentang Bunga 2


Kamu itu bunga
Yang ku kirim kepada diriku
Agar aku sentiasa sadar
Yang aku tidak harus mati,
sebelum mati menjemputku kembali

Tentang bunga


Oh bunga!
Yang selalu ku kirim
Bersama surat surat yang dibawa angin
Terus kepadamu

Apa khabar?
Kalau tidak kau rindu,
harap punya sedikit benci pada kejauhan ini
Sekitar sisa bunga,
Setelah terasing dari pohonnya