Wednesday, May 28, 2014

Petang tanpa senyum

Aku lihat sayu pada matamu
Pipimu berbekas sepi
Bibirmu merekah kekeringan 
Dalam senyum yang kelabu

Aku sentuh lembut muka itu
Didekat mata menatapmu
Lalu ku bisik,
"Apa dosaku, ez?"

Dia tunduk
Menolak lembut tanganku
Sampai langit menangis
Menemanku pergi
Menjarak arus di pipinya
Hingga wajahku kebasahan
Di dalam senja, gerimis yang samar.

Sunday, May 25, 2014

Malam

Sajak ini janggal
Kerana ia bukan lagi dari hati
Atau dari langkah jauhnya kaki
Tapi cuma dari pikir nakal
Manusia manusia yang hilang akal

Tahun yang tertinggal di hari hari lepas

Adakah orang tua itu yang berjalan di depanmu?
Adakah dia
Adakah dia
Aku.

Hari hari tua
Untuk seorang muda
Yang terperangkap ditahun lahirnya

Adakah orang tua itu yang meniti senyum lebarmu?
Adakah dia
Adakah dia
Kita.

Tuesday, May 20, 2014

Sampai Nanti

Burung gagah
di kota rimau
Mencari gua indah
Dari dalam atau luar
Dari depan atau belakang

Burung gagah
Hilanglah kau di mata
Pupuslah kau selamanya
Biar sedikit
Biar secukupnya
Sampai Tuhan kirimkan ajal

Murung

Indah itu seketika
Dari lahir bumi hingga hadir sangkakala
Dari libur muda hingga tertidur tua,
Tiap tiap saat dirasa hadir
Menjamah menit menit tersisa
Dari hidup seorang perawan usang

Dia tahu dia sudah hilang
Dari hidup seorang manusia
Kerna hartanya sudah tersisa
Pada sebuah dosa lama

Dia masih hidup
Berteman penjuru ruang itu
Bersama beberapa nota kuning
Tercatat segala suka lama dosa
Yang kini kekal membayangi senyumnya
Dia rindu, pada angan - angan yang tidak kunjung tiba

Monday, May 19, 2014

Selamat Lahir


hari hari sukar
untuk gadis yang sedang berjuang
di tali lusuh, seratnya rapuh
menanti jatuh matari ke baki sadarnya
tergantung pada langit,
tersisa pada bumi
lumpuh tubuh tapi yang pasti, bukan jiwanya

dia tidaklah kuat
dia bukanlah pejuang sasa
tapi dia percaya yang duka ini tidak lama
kerna dia percaya pasti akan ada cahaya
yangboleh jadi sampai tidak diakui mata
kerna bahgianya bukan kepalang
kerna senyumnya pasti ------------------------panjang
jauh _________ ke sorga dambaan.                     sana

Thursday, May 8, 2014

Pagi ke petang

Kau sudah berubah.

Mungkin. Mungkin juga itulah aku. Mungkin juga tanggapan yang berubah tentang aku. Mungkin juga, kau yang mengharapkan sesuatu yang lain dari kebiasaan. Mungkin cuma, mungkin.

Duduk di laman, punya burung hantu kecil. Sesat barangkali. Ketakutan melihatku dengan asap keluar perlahan dari bibirku. Dia belum kenal manusia barangkali. Jadi dia ketakutan. Kalau dia kenal, mungkin saja takut itu jadi benci. Kerana melihat jijiknya kita.

Sampai hari gelap, aku pulang. Dengan kekeliruan yang tiada hilang.

Monday, May 5, 2014

until death do us part


it was hard
for a crow to fly high
like no tomorrow, in the sky
it was mean, had no mean
for a boy who always dreamin.

im a stranger
who live like a loser

o yeaaah

miss you
all your bloody smiles
all your fuckin cries
even god still say  no
for a face to face, between us.

Malam, dan bintang bintang ilham

Hidup
yang tenang
dengan usaha usaha damai
mengelilingi matahari
menyempurnakan tahun
kalau kalau ia tergelincir
sudah hancur sebahagian 
tinggal lah debu
atau sejuk yang membeku

Bumi
yang kebiruan
dengan air air dan laluannya
mengelilingi hati
menyempurnakan hari
kalau kalau ia mati
sudah hancur sebahagian
tinggal lah hasad
atau dusta kekal terpahat

Sunday, May 4, 2014

Rindu

Sedang rindu itu tertanam, di atasnya punya rumah rumah kasih terbina. Anak kecil berlari dengan layang layang, si tua menikmati kretek mengira hari matinya penuh suka, penuh puas dengan apa yang berlaku.

Mungkinnya rindu itu akan jadi teman saat aku yang telah tertanam. Temannya daging sepi, tiada punya nyawanya. Sendiri berdua.

Siapa peduli kalau semuanya lebih baik dari apa yang dirancang.

Saturday, May 3, 2014

Kalau saja


kalau aku punya pantai,
pasti akan aku penuhkan
Dengan angin rindu kenangan bersama 
Agar panas mataharinya tidak terasa
Nyaman dibuai senyum - senyum kita

Kalau aku punya taman,
Pasti ku hias bunga - bunga kasih
Termeterai dalam hati sekian lama
Agar cantiknya kekal indah
Menidakkan hadir segala gundah

Kalau saja aku punya kamu
Akan ku tiup matamu
Agar terpejam sementara
Memberi peluang untuk ku kucup dahimu
Sedang kamu tersipu malu
Untuk selamanya.