Sunday, December 16, 2012

Dirasuk Dunia


klak klak klak
      klak klak klak
bagai sungai mengalir
selagi punya hujan
akan terus berair
    *balik

ada amaran
keluar dari kocek
burung gagah terbang boleh keliru
bahkan rasa malas berkicau
kerana tiada yang sudi mendengar
    *jalan

rintik hujan satu satu titik
sejuk rasa satu satu rajuk
indah dunia satu satu gundah
    *duduk

berbolak baliklah sekali lagi
mudah
    mudah
         mudah
anak kecil sudah kenal dunia
anak kecil sudah tahu segala
pikir mudah segala

menuju Tuhan
Sebagai tentera
mengguling singgahsana

kadang maju itu membunuhku.
     *baring



Friday, December 14, 2012

Hidup Indah


Selalu aku hidup
Dalam dakap bahagia
Senyum, selalu
Ketawa, sama - sama
Tenang, lenang
Dalam sisa persahabatan
Sedikit sedikit ditelan masa.

Dan kita semua hidup
Dalam dakap ketidakpuashatian
Terhadap dia dan mereka
Kerana perbezaan
Yang diwujud sendiri
Yang diadakan sendiri
Sebagai kalung pahlawan
Dalam jubah kebenaran
Melanggar batas hakikat makhluk.

Hidup ini indah
Kerana itu ia mengajar derita
Untuk kita belajar menghargainya.

Aku ingin bersahabat dengannya
Untuk cinta terhadap Pencipta.

Sunday, December 9, 2012

Satu Cuma


Di ruang kecil itu
Berhabuk
Tiada langsung tanda dihuni

Pada dinding penuh rusak
Seperti bicara mereka
Yang awalnya aku tidak percaya
Yang awalnya ku rasa hanya cerita
Rupanya benar

Huh!

Aku terus menguis sisa
Mencari apa tertinggal
Mencari batuan kaca
Yang mampu membias
Untuk aku belajar mengerti

Yang ruang ini bukanlah sendiri
Hanya satu dari ruang istana
Yang punya jutaan sorga
Hanya aku yang tidak mengerti

Tidak langsung pernah mengerti
Ampun.



Friday, December 7, 2012

Selamat Hari Lahir


Aku lihat senyum kamu,
Dalam diam aku membayang,
Dalam hati aku mengenang
Tolong, jangan ditanya kenapa bergenang

Hari ini aku simpulkan bahagia,
Untuk peneman mesra,
Dalam jiwa jauh di mata,
Dalam hati kekal ke mati,

Selamat hari lahir,
Ku tadah tangan zahir,
Ku himpun harapan bergilir,
Dengan kasih tiada akhir

Tolong senyum,
Jangan sekali - kali mendung,
Saat terbit matahari mengucap nikmat
Saat bintang membentang kasih
Moga sekalian alam meneman suka duka kamu,

Dalam kabur senyumku,
Untuk peneman hati.


Tuesday, December 4, 2012

Swallow


Swallow, swallow, 
Grieve not like so, 
Just remember your days of old, 
When you were young,
You turned your back, 
To your parents and off you tacked! 

Your mom and dad were worried so.

Today, the same grief you should know, 
The day will inevitably come 
when all creatures will have to part ways.

(Bai Juyi, 772 - 846)

Thursday, November 29, 2012

Ulangan


Pekat tapi halus rasanya
Perlahan menyusur tenggorokan
Nikmat perlahan
Mengingkar pahit semalam
Bersama perginya kopi yang lepas

Tiada pernah aku begitu
Tidak sekali aku di situ
Belum lagi aku sepertinya
Belum aku jadi sesuatu






Sekali lagi.


Friday, November 23, 2012

Ikhlas


Kata tidak selalu benar
Laku tidak selalu lancar
Bibir kadang membelot
Jari kadang merusuh
Tentang perkara yang bukan - bukan

Dalam hati ada ruang
Untuk aku
Menidakkan yang benar
Membenarkan yang salah
Dalam susur masa

Dalam hati ada ruang
Untuk aku
Mencintai yang tidak mencintai
Menjauhi yang tidak menjauhi
Dalam galur masa

Aku gabungkan sudut itu
Untuk sedar akan
Pentingnya aku hidup untuk hari ini.

Thursday, November 22, 2012

jangan baca


Piiiiiijak
       Potret luka
Potret duka
                                           Heeeembus
                                                       Nafas sakit
                                            Nafas perit
                  Biar begini
Biar disini
Dalam semua rasa

kojol segalanya
goblok sana
bongok sini

SENdiri.

penenang itu hanya pada perasaan walau jasad merasa beban yang amat. ah, terbalik. memang aku terbalikkannya.

Sunday, November 18, 2012

Penceroboh


Saat kemanusiaan semakin hilang,
Kita hidup sebagai penceroboh,
Hidup hewan di bumi malang,
Hewan memakmur,
Kita menghancur

Aku rindu manusia,
Menjemput senyum,
Menghalau duka
Biar mata pejam
Sinar sampai ke baliknya
Tembus ke akal yang paling dalam



Monday, November 12, 2012

Entah apa


Dalam cuaca dingin
Selerak meja dengan masa depan
Memberi satu pikir
Entah apa yang aku simpan
Entah apa yang aku lepas
Entah apa yang aku ingin
Untuk tua
Dalam dakap impian
Penuh senyuman
Aku masih jauh begini.


Thursday, November 8, 2012

Unsolved



   /Benar
 /Memangnya
Aku ini Bodoh
Untuk Menilai
Saiz benar
Sekeping
Hati
Ini
.
Yang ada hanya separuh.
Mana mungkin?


Friday, November 2, 2012

Masih



Aku raba leherku
Kerana panas yang ku rasa
Ditekan merih
“Nafas masih lancar”, fikirku
Bersama satu rasa tidak senang
Yang selalu saja ada.

Kalau diinjak sangkakala
Pastinya kemerahan leher ini
Bagai kalung dosa dahulu
Seharian aku buru
Sampai tembus
Seksanya dia dalam suka
“Dia tidak sedar”, fikirku
Hingga rasa tidak senang itu muncul
Baru kini saja ada.

Dalam yang benar aku
Aku tegur
Aku cuba nasihat aku
Aku tegur
Aku cuba bawa aku
Aku tegur
Aku hilang dalam bising aku
Cuma nantinya
Aku berpesan
Jangan. Heret. Aku.


Tuesday, October 30, 2012

Jalan Kita


Jalan - jalan yang suram
Selalu sahaja diiringi bayang
Dari cahaya malap
Menenggelamkan manusia yang bermuram
Tersudut mengenang nasib
Yang tiada akhir

Lorong - lorong sempit
Sering sahaja dikunjungi takdir
Dari kehidupan silam
Menenggelamkan jalan luas
Yang membawa bahagia
Hingga ke akhir

Hati - hati junub
Selalu sahaja dirempuh dugaan
Dari noda kehidupan
Menenggelamkan hakikat cinta
Sekalian penghuni sorga
Yang mengetahui nikmat segala

Kita perlu menipu dunia
Sebelum dunia menipu kita
Tentang sorga yang ti-ada.

Sunday, October 28, 2012

Awan Polos


Kita punya rasa berbeza
Punya suka lain - lain
Terus berbeda percaya
Seperti toko lama
Tiada sama dengan butik kini
Lebih mahal dari nilai
Itu yang kau kata

Kita punya jiwa yang macam bagai
Terus berubah berarus detik
Langkah pahlawan masa
Yang gagah tiada tewas

Ada masa kita akan sedar
Yang kita cerah
Yang kita indah
Yang kita besar
Yang kita didamba pujangga
Hanya sebagai awan yang tetap ditewas angin
Yang tidak berjasad
Malah tiada pandang

Hanya mampu berharap
Agar terusan cahaya
Menjelas hadirku.

Wednesday, October 24, 2012

Pusing Pergi


Sejuk
Menggigit satu - satu sendi
Direstu serangga halus
Menikmati incian belakang badan
Aku biarkan, lelah.

Bungkam
Mencela satu - satu rasa
Direstu suara halus
Merimaskan jiwa mendengar
Aku iakan, malas.

Siarkan fikir itu
Dalam kotak penyambung dunia
Sebagai tanda kecewa
Pada senyum yang memerli hati.

Sisa


Kotor.
Tidak pernah bersih
Tidak mampu dicuci

Berbekas.
Tidak pernah hilang
Tidak pernah kusam

Bukan alasan
Untuk terus jijik
Untuk terus hilang dari kenyataan
Fitrah manusia yang mahukan kesempurnaan

Tiada yang pernah mengerti.


Monday, October 22, 2012

Renyai


Dalam dingin renyai hujan ini
Segalanya nampak kabur
Antara gelap dan terang
Bagai kabus melata
Aku kembali termenung

Fikir terus ke tua
Apa yang aku minta?
Apa yang aku mahu?
Dari apa hingga siapa
Masih tiada jawab
Memang aku terus berkhayal dalam sadar

Sepertinya hujan ini halus
Menegurku
Mengingatkanku
Saat dingin yang membahagia
Walau selalu sahaja terbeku sendiri.

Thursday, October 18, 2012

Lobang lutsinar.


Aku rasa jauh dari segala
Seakan aku berada tinggi, kecil di atas
Hingga jari ini lebih besar dari usulku
Aku di ruang yang paling atas

Aku cuba mendekat,
Ingin mencari suatu yang ku kenal
Aku nampak kau di situ
Bahagia senyum, manis sekali

Oh, ia sementara saja
Semakin samar keberadaan dia
Dalam tebal kabus
Aku terapung sekali lagi
lebih jauh

Aku jauh dari sekalian manusia
Sampai aku lihat satu satunya
Aku terkejut
Semuanya songsang
Seakan graviti di bahagian atas kepalaku!

Sunday, October 14, 2012

Entah


Entah berapa lama
Aku perlu berdiam diri
Menyaksi nafsu dalam pikir
Setelah kau buka pintu semalam

Entah adakah aku harus
Menjauh dari hakikat
Terus hidup tanpa kamu
Terus resah memburu esok

Entah ada pilihan
Mendekat atau menjauh
Menerima atai menolak
Menjalar atau mendingin

Entah ketawa? nangis?
Aku tidak pasti
Terus saja aku mati
Dalam permainan sendiri


Wednesday, October 10, 2012

Yang Tidak Pernah Mati


Kita ini penipu besar
Kita kata kita ingin senang
Tapi tidak pernah mahu susah

Kita ini penipu besar
Kita kata kita ingin not banyak
Tapi tidak pernah mahu kerja keras

Kita ini penipu besar
Kita kata kita ingin redha dariNya
Tapi tidak pernah mahu bikin pahala

Kita ini penipu besar
Kita kata kita ingin cinta
Tapi tidak pernah kenal ertinya

Kita ini penipu besar
Kita kata kita ingin keluarga besar
Tapi tidak pernah hargai dari kecil

Kita ini penipu besar
Kita kata mahu hidup penuh berkat
Tapi selalu saja tidak jujur dalam hidup

Kita penipu besar
Kita kata kita mahu hidup
Tapi tidak pernah mahu kenal mati

Kita penipu besar
Yang gemar menipu nasib diri
Menipu hari ini akan kesenangan hari esok
Ketika kaki masih bersenang - senang dalam khayal
Kita yang tidak pernah mati.


Tuesday, October 9, 2012

Juang Sepi


Dalam langkah - langkah ini
Aku maju
Dalam hati ini ada degup
Makin laju
Seperti ada naga bisa meliuk mengejarku
Perasaannya

Aku terus dan tidak menoleh
Kerna ku tahu semuanya tidak bergolek
Untuk mereka yang dahagakan esok
Tidak mungkin berkira dengan hari ini
Sentiasa saja
Ada unggun untuk dinyala
Ada air untuk dijerang
Ada jari untuk diramas

Biar aku terjelepok
Biar hilang satu satu rasa
Selagi aku sadar
Tidak mungkin aku hilang

Sabar
Akan aku cari letaknya kau
Untuk aku intai dalam kau sadar.

Friday, October 5, 2012

Tumpul


Menulis dunia
Menulis syurga
Menulis neraka

Semua sama
Semua pahala
Semua dosa

Bergantung
Mana daun kau petik
Mana lagu kau siul
Mana tanah kau pijak
Mana bintang kau pandang

Kita obsesi sudut
Yang satu kita kenal
Yang lain kita tinggal

Mana mungkin benar?

Thursday, October 4, 2012

Khayalan


Selalu saja kita melayang
Jauh hilang dalam khayal
Membawa hari lepas dalam pandang
Ke satu sudut hingga rasa sebal

Dalam satu satu keadaan
Dalam sayu sayu perasaan
Dalam sebu sebu fikiran
Aku kembali ke realiti

Sunday, September 30, 2012

Sorga Manusia


Memangnya aku rasa sukar
Apabila tersepit
dalam
gelumat rasa
riuh kata
igau suasana
gegap dunia

Aku sendiri
redah rendah segala
menilai timbulnya jiwa
yang terkapai sekian lama

Aku tersepit dalam buaian nikmat
Yang mengundang cemuh dari sorga.

Sorga yang kau sangka.

Wednesday, September 26, 2012

Sendiri


Mual rasa
Bila terasing dari segala
Sendiri duduk
Sendiri berjalan
Sendiri makan

Makan nasi - nasi itu tiada selera
Jalan kaki - kaki itu tanpa hala
Duduk hati - hati itu menjauh kata

Biar bayang bersatu
Dalam kalut seribu mimpi
Yang memelihara kesunyian

Mual rasa
Bila tiada lagi mereka

Friday, September 21, 2012

yakin


Di sana ada sepasang purnama
Satunya kau pandang
Satunya ku hidang
Masing - masing senyum gembira
Dan masing - masing terus bahgia

Pernah timbul satu tanya
Apa benar bulan itu yang kau garap?
Dalam hati kecil yang kau tunggang
Yang kau cerna
Dalam simfoni kehidupan

Hadir ia sepasang, kataku
Muncul ia bersama, fikirku
Apa ku pandang bukan jejakmu
Juga kau pandang bukan langkahku
Aku yakin dia sepasang

Aku percaya dalam sedih yang panjang

Tuesday, September 18, 2012

Tiada Tajuk


Terangkan cahayanya!
Aku takut!
Teramat takut!

Selimut ku genggam erat ke dada
Sikit menutup muka
Sambil mata ke sini sana
Senggama aku dengan perasaan
Sejuta perasaan yang sudah sebati

Mana apinya?

Ada pada kau tolol.
Ada saja dekat dengan kau

Buka mata kau. Ya, yang dua itu.

Kelakuan


Memang tiada tema
memang tiada tajuk
yang mampu menjelas kenapa aku terus di sini
terus derap tak henti
memerhati
mentaati hati
buat kau nyaman tanpa sunyi

Walau hakikatnya
aku sendiri tidak mengerti
tentang apa yang ku cari
dari kau dan diri ini.

Memang kita suka lemas begini. Kan?

Monday, September 17, 2012

Mana Mungkin


Mana mungkin aku gembira
Jika ku hulur senyum kau lengkungkan duka
Bersama pikir separuh sedar yang kau suka
Melewati tembok - tembok tiada.

Mana mungkin aku ketawa
Jika ku hulur salam engkau toleh menidakkannya
Bersama sifir sifat manusia yang tiada batas
Melewati sorga - sorga dunia.

Mana mungkin aku menangis
Kerana aku bukan lelaki yang menangis duka
Kerana aku bukan lelaki yang menangis kecewa
Mana mungkin aku bahagia.

Mana mungkin aku gembira.


Sunday, September 16, 2012

Jangan


Jangan
Jangan pernah bermain dengan perasaan
Kerana ia meleka pikir
Memendek akal
bagi mereka yang sempit

Jangan
Jangan pernah membelai jiwa
Kerana ia mambantut hati
Mencela diri
bagi mereka yang lurus

Jangan pernah bermain hati
Kerana ia membunuh dalam diam
Dari tulisan - tulisan hitam
Yang menggerak revolusi nafsu
Menguasai panji - panji kelemahan
diri sendiri

Rasmi


Lengkung itu indah sekali
Menarik mata - mata sekalian adam
Mengundang cemburu sang perawan
Yang jujur menikmati indahnya ciptaan
Mendengus dalam macam bagai makna

Tapi bila sangkakala palsu meniupnya
Segala taman jadi belantara
Segala rasa jadi serba tak kena
Mulalah satu - satu hilang
Jadinya tinggal sedia ada

Tinggal-lah aku meneropong sisanya
Menempelak segala celaka
Meredah gelapnya belantara
Untuk memainkan simfoni gembira
Agar kembali seperti sediakala

Dan memang nasibku begini
Yang tetap bersendiri
Disalah erti setiap kali
Sehingga hari ini

Biarkanlah aku begini
Moga semuanya mekar sendiri
Tanpa aku menemani.


Tuesday, September 11, 2012

Sendiri


Ada kalanya kebenaran itu bukan dalam pandang. Ia boleh jadi sebalik apa yang kita canang, yang terhidang di depan. Dunia rumit sebegini tak mungkin boleh dihurai tanpa pikir yang panjang. Lihat saja berapa ramai yang tewas sebelum menjelaskan juang.

Ah, aku kadang suka menonton gerak bisu manusia sekeliling. Mereka berbicara lantang di bibir tapi sepi di hati. Seakan - akan ada sesuatu yang mati. Aku toleh kiri dan aku lihat ada wajah - wajah mereka yang professional berbicara. Menerkam dosa - dosa wayang yang lainnya dengan angkuh seakan sorga di tangan mereka. Ada juga yang berselindung sucinya mutiara sambil menangguk nanah ke dada - dada lainnya. macam - macam gelagat dunia.

Tapi masih ada sinar. Ada saja saban hari yang menggugak cahaya semadi. Meneropong tanah abadi, mencari yang hakiki. Itu harapan setiap insan, setiap jalan.

Aku sibuk berbicara tentang mereka di sekeliling. Aku bangun dan hidupkan pelitanya.

Ah, Aku dalam bilik berkaca!



Monday, September 10, 2012

Keliru si Bayang


Satu - satu jalan terpisah
dari menghubungkan angan - angan muda ini
dengan realiti yang kelihatan perit sekali.

Mundar - mandir kekeliruan ini
mengaburi jelasnya esok.

Aku pernah membentak lisan
Betulkah apa ini yang kau ingin?
Benarkah apa ini yang kau idam?
Segalanya terus sepi
Bagai aku cuma bayang
Yang membutakan impian itu

Jalan kekeliruan ini akan bangkit
Menabur ribuan janji
Menjelas jutaan panji
Walau celiknya tiada arti.

Itu jalanmu
Ya, aku cuma tembok
Yang mampu mengeluh.

Itu haluanmu
Jangan tangisi pemergianku.


Terkhianat.


Air ini pahit gamaknya
Atau cawan mengkhianati
Atau bibir tidak meredhai
Lidah terus jujur menghantar rasa
Pantas ke kepala

Aku penat
Aku capek
Sejujurnya lelah

Dengan dada berombak
Menurut deru nafas yang kering
Tengkorokan pedih
Batuk yang panjang

Semoga sembuh pantas
Luka daging ini
Yang kembali
Menyukar mudah yang terbentang


Sunday, September 9, 2012

Paranoia


kita ini sangat sibuk
menjaja aib kisah dia

kita ini sangat sibuk
mencari salah penghuni neraka

kita ini sangat sibuk 
menconteng arang di muka

kita ini sangat sibuk
mencipta lelucon dosa

mana ada salah!
mereka yang silap!
mana mungkin pernah mengalah!
dan dalam diam
menuju ruang gelap

benar kata tok
kadang yang buta itu lebih beruntung
kerana celik mereka indah berimaginasi
bukan sekadar ilusi nyata
yang selalu membinasa

Kita tetap takut
dalam ketakutan yang dicipta sendiri.


Friday, September 7, 2012

Masa.kini.


Sangkar itu dibuka
keluarlah anak - anak muda
bermaharajalela

mengeluh tentang nikmat yang menimpa

Soal Hati


Bila mungkin itu tiba
Seluruh tubuh menggeletar
Menikmati benarkah ia?
Menjelahi dimanakah ia?
Menyedari cantikkah ia?

Bila mungkin itu tiada
Bujur ini mengakui
Yang ada itu sudah pasti
Yang tiada itu telah mati
Benar,
Beban sungguh persoalan yang tiada hujungnya


Thursday, September 6, 2012

Jahanam


Dan rasa pedih itu kembali
Seperti dibedil jauh tangkas dari sana
Mengingatkan aku pada dosa manusia
Yang tidak mungkin berhenti membinasa

Moga akan muncul siul riang sekali lagi.

Wednesday, September 5, 2012

Fikir


Asap durjana memenuhi kamar kecil ini. Katil dan meja yang berselerak menambah bingit pada jiwa. Semua rasa tidak kena.

Sering saja aku lupa kuasa pencipta. Moga aku tidak terus khayal dalam kabut nafsu ini.



Tuesday, September 4, 2012

Ketar


Memang kadang perasaan itu sepertinya curang dengan keinginan hati aku sendiri. Aku petakkan ia, ia berdegil meregang menjadi bujur semula. Sebujur wajah yang kau punya. Cantik, indah warna airnya. Buat aku senyum selalu.

Segala apa yang berlaku menghukum hari - hariku. Sesal yang tidak berkesudahan membungkam hati. Rasa itu tersepit diam di antara cerita - cerita dari memori kepala. Mencetak pelbagai spekulasi kotor tentang apa yang dirasa. Tidak mampu senyum lagi.

Ketika muncul kembali satu senyum itu, aku reda. Reda dalam seluruh kata, dalam seluruh suka. Tubuh menggeletar seakan menahan sesuatu. aku sendiri tidak tahu kenapa. Aku tidak faham bahasa mereka di dalam. Hati seakan mahu memberitahu sesuatu tapi tubuh yang lain menahannya dari sampai ke kepalaku. Ah, dia senyum lagi. Entah apa di cerita sudah tidak kedengaran. Aku terus bermain perasaan.

Aku tahu dia sempurna, aku tahu dia setia cuma aku bukan si pujangga seperti lainnya. Kelu berhadapannya. kaku sempurna.

Entah bagaimana pula aku mahu menghadap mati. Apa ada ruang untuk aku membela diri di sana?

Aku kucup bibir sendiri dalam ketar yang tidak akan pernah berhenti.


Monday, September 3, 2012

Kotak Besi


Kotak besi beroda yang memecut
Merentas satu susur noda tidak bertepi
Memanggil dengan janji
Menolak dengan hati
Mencemuh tanpa bukti

Kotak ini sudah uzur
Pada jiwa bukan umur
Ingin ku jaga selayaknya ia
Tapi nafsu murka segala
Tinggal lah aku memandu

Sebuah kotak tiada serinya.


Sunday, September 2, 2012

Cuma Aku


"Jangan mendekat sayang,
Biar saja aku menjadi pilihan yang terakhir untukmu"

Bukan aku tidak sudi
Cuma aku mahu kau percaya
Bahawa hanya aku yang benar - benar
Selalu ingin dekat denganmu.

Cuma aku.

Saturday, September 1, 2012

Songsang


Dan kalau kota boleh terbalik
Apa lagi manusia?
Punya hati berbolak - balik.
Mudah saja hilang rasa
Dalam jiwa

yang merusak itu aku dan kamu
ya, kita semua

Terus


Biarkan saja masa berlalu
Pentingkan apa yang kau laku

Biarkan saja jika ada mengherdik
Yang penting kita yakin kita celik

Kita memperdaya nafsu
menolak diri agar maju
Terus - terusan usaha
biar hasil membawa gembira

Mohon terkesan susur batinku.


Langit dan Laut


Damm! satu letusan
Dammm! dua letusan
Kedengaran dari jauh sayup menghukum
Apa benar ini, apa benar itu
Semua tanggapan ada

Cerita itu tidak pernah putus
Bersambung - sambung tiada henti
Entah mana betulnya entah mana salahnya
Tidak mungkin mengiyakannya mustahil menidakkannya
Situasi ini selalu menghimpit

Antara langit dan laut
yang selalu meneman di kala sunyi
aku minta keindahan itu
terus mekar tiada kotornya
berhadapan si badut menggondol negara.


-Salam kemerdekaan malaysia!-

Wednesday, August 29, 2012

Senyum


Dekat tapi jauh
Ada tapi tiada
Rapat tapi renggang

Biarlah apa hati rasa
Aku tahu kau bahagia

Cukup kalau dapat bermesra
Tanpa kata, cuma bertentang mata
kau di sana berdua
cantik indah membina istana
ku rasa memori kita sudah sempurna

Selamat untuk dia.


Tuesday, August 28, 2012

Selari


Biarlah dia hilang
dari wujud menyeksa
mencabul tembok - tembok bahagia
Biarlah dia kembali
dari wujud dekat menjauh
menceroboh lorong - lorong impian

Arus perdana


Rentak sumbang
kaki goyang
joget melayang, tumbang

hukum manusia
seraya membinasa
apa sahaja

tepuk tanah tanya khabar
yang ada cuma kita
sentiasa lupa kuburan

biarlah aku sesat dalam hanyut segala.

Sunday, August 26, 2012

Dugaan


Dalam raja itu hamba
Sedih bisu tiada teman
Tinggal sepi tanpa senyuman

Alangkah indahnya hamba
yang mampu menjadi raja
kepada potensi diri
terus segar ke pipi
agar tidak mengalir lagi.

Friday, August 10, 2012

Sakit


Ke kiri ke kanan si anak mata
mengikut pinggul si anak dara
menghumban sadar kadangnya
biarlah, kata mereka
asal punya budi yang cantik

walau hakikat budi terkemam mata melentik
siapa sedar sakit sendiri?

Wednesday, August 8, 2012

hari - hari


Aku malu mengadu
Maka aku menulis
Mana tahu terkesan hati sendiri

Monday, July 23, 2012

Matahati


Dan kehidupan itu kadang memang tidak pernah adil untuk mereka yang tidak pernah kenal syukur. Ada saja yang bongkak mempertikai susunan cerita luar kuasa kita semua. Musuhi semua sudut yang menjaga, kagumi sudut yang tajam berbisa.

Dan resam matahari itu membantu sekalian. Ada saja pujangga tdak memerhati cantiknya ia. Masih mendamba bulan jatuh ke riba memberi indah.

Matahari terus saja sendiri
Tersenyum menerangi

apa pernah kau pandang?

Tuesday, July 17, 2012

SudOt


Dia duduk di sudut katil itu
Menceritakan segalanya dengan gerak tubuh
Dari mata, keluh, desah, rapat bahu badan membatu
Berkain mata petak pink berbulu.

Sabarlah, esok datang untuk kita
Selagi ajal belum tiba.

Sunday, July 15, 2012

Lamun


Ada satu hujan tidak berbunyi
Dalam damai sunyi sepi
Tanpa tanda sama sekali
Bagaimana mungkin terjadi?

Dan sejuknya menggigit
Ketika semua tidur
Aku di halaman melangit
Cuba melihat dalam kabur

Apa nasib mereka di sana
Kenapa nasib kita berbeza
Syukur ke hadrat illahi akan kurnia
Rahmat alam yang tak terhingga

Moga sentiasa tiada lupa
Ampun segala dosa
Sampai malu terasa
Jauh sekali                  syurga
Ampunkan dosaku Tuhan sekalian alam.

Wednesday, July 11, 2012

Penduduk Kota


kotaraya sepi
dalam padat penduduk
yang beradu nasib mencari nasi
sangat sibuk penat terduduk

dan mereka gemar bersuka ria
dengan hati gusar
mengenang akhirnya
untuk mereka yang sedar

dan adakala terlintas
apa ada kurang sesuatu?
yang ditinggal jelas
hati yang jauhnya berbatu



Wednesday, July 4, 2012

Mana?


Di antara kertas renyuk bertulisan hati
Atau kertas cantik penuh janji

Yang mana pilihanmu?

Saturday, June 16, 2012

Kata Mereka


Dia memang binasa
celaka
pukimak
anjing
bajingan
sombong
sialan
dan macam bagai.

Ya, macam - macam.

Aku masih bersahaja
Ditemani teh tarik warung makcik Esah
Menikmati aroma
Melihat suasana
Mengintai gadis muda
Entah apa yang mereka kata tentangku agaknya.

Sudah hampir maghrib
Pulang dahulu.

Sunday, June 10, 2012

pandang semalam


terhibur diri ini
dengan lagak manusia yang bermacam bagai
lihat saja kiri dan kananmu
ada pelakon ada penonton
di mana kamu?

memang banyak pahit
dalam menuju kejayaan
memang banyak sakit
dalam mencari keredhaan
tapi ramai mana yang sanggup?

Biarlah
Ada masa perlu menyendiri
Bermuhasabah tentang diri sendiri
Yang lemah dikuatkan
Yang kurang ditambahkan
Duduk menginsafi dosa semalam

Beristiqamahlah
Walau awalnya pahit
Tapi jiwa akan kenal erti lega

Siapa yang tega mengemam jadam?

Monday, June 4, 2012

Botol


Dalam botol kaca itu disimpan
Impian, harapan dalam sejuta perasaan
Terasing dari segala macam yang diluar
Lain dari yang lain dan kubiarkan terbiar
Jauh dari mereka

Ku sebatikan diri dalam kaca
Seiring fizikal botol yang jernih
Agar aku bisa melindung
Dengan segala apa ku ada
Ya, aku maksudkannya.

Sunday, May 27, 2012

Seiring


Sukanya aku bila kau ada
Gembiranya aku bila kau ketawa
Senyum tidak terkira
Setiap masa

Cuma kita tidak akan bersama
kerana aku di sana dan kau di sini
Mencari satu sama lainnya
Tapi beza laluannya.

Aku doakan kau berjaya
Untuk aku di sini.

Friday, May 25, 2012

Awan Sfera


Retak
Dari jauh ku lihat awan itu
Jauh sekali sangkaku
Memang jauh kata mereka

Tapi aku juga seperti kamu
Punya daging bernama hati
Yang jadi punca perasaan
Yang sakit bila diluka
Yang melonjak bila gembira

Tapi hari ini mendung
Dan awan itu terus melindung
Cuma dia menangis sendiri
Terus mengalir ke pipi

Baru ku tahu ia dekat rupanya


Wednesday, May 23, 2012

Badut


Jangan sampai dia berkata
Jahlun mengucap yang bukan - bukan
Jangan biar dia bersuara
Jahlun bukan siapa - siapa

Biarkan dia berdansa
Dalam reka tari sendiri
Dengan lantai deru kita
Bodoh terpijak suka ria

Dan bukan aku dinding antara dua
Cuma senipis daun hendaknya
Meniti uratnya mencari makna
Mana ada lagi jujur dalam dunia
Noda mampu melekuk batu
Itu namanya kuasa

Kuasa yang menyanyi riang
Untuk badut terus menghibur
Dengan pantas tanpa sedar
Kita leka melihat kasutnya.

Friday, April 20, 2012

Diari Abah


Juta jutaan menemani
Dari pagi ke malam
Dari dulu ke hari ini
Tapi nyata tetap suram

Juta jutaan nasib bersama
Dengus dalam satu nada
Dodoi dalam satu rasa
Jika hanya kasih itu berbalik

Kalau hanya kata mereka benar
Aku boleh bahagia sebahagia mereka
Aku boleh ketawa seiring mereka
Kecewanya pasti
Menghulur rindu tak bertepi

Pulanglah anakku
Abah merinduimu.


Tuesday, April 10, 2012

Suara Muda


Mereka menghentak - hentak kaki ke lantai
Menghempas sesuatu di sana
Aku dapat rasakannya
Aku dapat dengar dari jauh
Dari sini, dari darat ke baruh

Suasanya bingit menusuk
Tapi tiada terlihat susuk
Manusia yang menjadi pelaku
Runsing sambil aku menongkat dagu


Telah lama diam
tiba - tiba mengeluh
telah lama diam
tiba - tiba menangis
dan pemimpin jadi kagum
telah senyum dia
sebuah pingat tertusuk di dada                                     

(Ismaily Bungsu, Diam)


Sudah tidak tahan lagi
Darah muda ini bukan lagi mainan
Darah anak ini bukan lagi untuk tatapan
Jiwa muda ini tidak lagi menadah ranjang
Tiada lagi songsang
Ini jalannya
Kata sumpah janji berjasa.

kaki melangkah
dengan yakin.


Friday, April 6, 2012

Sisi


Kau indah seperti mahumu
Aku gelap sejernihku
Kerana aku bayang
Yang terus menemanimu
Tanpa jemu

Ku mahu kau terang sebahagiamu
Kerana itu langitku
Tapi kadang hati mahu kontra
Biar mendung tercipta
Biar hujan menimpa

Kerana mungkin cuma
Bukti wujudnya sadar
Akan pentingnya bayang
Yang selalu gelap tanpa wajah

Selalu mengajuk menurut telunjuk.


Wednesday, April 4, 2012

Sempurna


Dan indah
Segalanya putih bersih
Tanpa ada sedikit cela

Dan aneh
Kenapa segalanya begitu sempurna?

Mungkin ada kisah baliknya
Mungkin ada cacatnya semalam

Tapi aku tetap aku
Membilang resam insan
Mana ada manusia terlepas darinya bukan

Takkan adil bagiku
Jika ia tidak adil bagimu
Takkan ada senyum dariku
Jika tiada senyum untukku
Takkan ada sedih untukku
Jika kesetiaan ada darimu

Cuma aku rela diam menghitung hari
Sampai bila harus menanti?



Sunday, April 1, 2012

Pagi Ini


Gelap lembut sutera
Kicau burung mula rezeki
Asyik aku memerhati
Sekalian alam mula keluar
Penuh senyum
Penuh harapan

Dan gelap itu pemula hari
Dengan malasnya
Dengan beratnya
haikal tiga kerat sempurna
Pastinya sesuatu harus disempurnakan

Dan gelap itu membawa seribu arti.
Sebagai pencorak rezeki.
Selamat pagi!

Thursday, March 29, 2012

Kolong Kita


Kolong 
Kosong
Tempat ada suka dan duka

Jerit sekerasnya
Hanya menarik perhatian pejalan
Menoleh sebentar dan terus kedepan
Siapa mahu peduli sama jeritan kosong?

Tidak dinilai neraka dunia
Untuk nasi sekepal air seteguk
Cukuplah, katanya
cukuplah tuan.

kalau saja mereka kenal erti adil.

Genggam Api Bersama - Sama.


Sayu ku melihat senja
Langit merah memberi tanda
Seakan esok indah sinarnya

Anak kecil itu ketawa riang
Dengan teman - teman seakan dunia sudah terjamin
Detik cemburu sambil senyum
Inilah kehidupan cantiknya perancangan Tuhan

Dan pabila esok apa jadi pada anak riang itu
Apa dia membesar menjadi pembela agamanya?
Apa dia membujang menegakkan sumpah kecilnya?
Apa dia menghayati nikmat kepayahan juang itu?

Apa mungkin dia tidur dalam suara - suara kekhilafan?
Leka dalam dusta,
Lupa dalam lara

Jangan dia membelot bangsa
Jangan dia menjual agama
Jangan dia jadi pejuang palsu
Yang aku lihat di hari ini
Yang hanya tahu melolong adil
Tanpa akal dibalut hati

Diam sejenak
Ada baiknya aku melihat diri
Apa sudah aku sedia?

Aku meluah diri sendiri
Maafkan aku anak kecil
Aku takut bayang sendiri

Moga kita sama menikmati
Dunia harum mekar mewangi
Selagi janji saling ditepati.

Tuesday, March 27, 2012

Dua Minit


tik tik tik..
dua minit berlalu
dan suara itu masih seperti selalu
seperti hari - hari lepas
yang dalam kesedihan

ku lihat jam sekali lagi
lihatnya senyum kelmarin
terus dalam kenangan
ku harap tidak terbuang
hanya itu sumpahan kita

dan kau terus mati
untuk hidup kembali
di jalan yang engkau kehendaki
dalam hati

semoga jarak antara kita hanya dua minit
kerana nisbah tidak selalu perlahan
kadang nisbah menjangkau jutaan

semoga aku mampu menjadi aku
yang seperti engkau ketahui

aku bayang minit - menit.


Tuesday, March 20, 2012

Akhir


Cukup sukar memberi erti
Walau sudah menung sendiri
Menikmati malam musibah ini
Sepertinya mati

Bukan mudah mengenal diri
Jauh lagi mencari Illahi
Musibah!
Musibah!
Yang ku daki
Jauh tinggi menunggu mati
Pantas tujuh neraka serakah
Putus tali - tali dunia
Sesal tak henti

Mungkinkah juang ini sunyi
Dengan anak muda menikmati mudinya
Yang tua tutup hati akhirnya
Sampai bila jadi sumpahnya
Genggam lahir itu.

Bukan aku tak sedar
Cuma aku berlagak dewa
Menolak kewujudan segala.

Maafkan aku Tuhan
Berikan aku cintaMu
Dalam kerdip syurgaMu.
aku hambaMu.

yang belum kenal erti sangkakala.


Friday, March 2, 2012

Dalam Kenangan



Kelihatan anak itu
Dalam dingin pagi peluh
Duduk tersudut
Mengenang hari lepas

Awan hitam mengikut sekata masa
Mendung indah senyum duka
Matahari segan tunjuk muka
Cahaya punya satu warna, suram.

Hari ini dia di situ seperti hari lainnya
Hari ini dia sendiri tanpa lainnya
Hari ini tiada beza masa lainnya

Yang ada cuma genggam
Dalam kabus harapan
Desak kaki terus melangkah
Antara garis masa tiada henti

Dia anak dewasa.


Tuesday, February 14, 2012

Sakit



Tiada lagi kedengaran
Suara - suara itu
Yang biasanya bingit menghimpit
Menggores perasaan itu.

Tiada lagi kelihatan
Jejak - jejak itu
Yang biasanya berlari sendiri
Menghilai kesedaran itu

Orang kata 
Aku pekak telinganya
Aku buta matanya
Cuma lidah fungsi sempurna

Aku diamkan

Aku sedar aku pekak
Sedar juga aku buta
Cuma pekakku pada mata
Dan butaku pada telinga

Kerana itu juga mulutku bisu
Kerana hanya dia mengerti sakitnya aku.


Monday, February 13, 2012

mISTERI.


bodohbodohjodohbodohbodoh

bolongbobrokbobos

sukar dalam dugaan
senang dalam penipuan
cinta tak kesampaian

memang berliku bukan?


Saturday, February 11, 2012

Kedua Kali



Titis satu
Ku tepis jatuh ke bumi

Titis dua
Ku tepis diresap baju

Moga terus dekat di hati
sampai akhir


Masih indah rupanya
setelah hilang pertama


Moga aku mampu melengkapinya
agar dia rela melengkapiku.


Wednesday, February 1, 2012

Biar



Dalam hati itu ada sejuta rasa. Dalam kepala itu ada seribu peristiwa bersatu membentuk emosi. Segala keputusan yang wujud bukan lagi mampu menenangkan, jauh sekali untuk menghibur. Aku keliru dalam senyum, aku hilang dalam tawa. Segalanya kelam dalam cerah. Bertahun sudah ku pertahan, tapi satu perkara boleh memusnah. Aku keras kepala dalam cinta, dalam garapan kasih meminta - minta. Sudah, egoku menyuruhku berhenti. Ya, salahku. Salahku untuk membenarkan segala ini terjadi. Membenar sangkakala menerpa dengan tiba - tiba, muncul dari kesilapan.

Keputusan itu tergantung tanpa ada pemegang. Biarkan ia di situ. Sehingga aku kuat untuk melihatnya kembali. Berikan sedikit hari dalam minggu, minggu dalam bulan.

Aku yakin akan ada satu jawapan. Pasti.


Tuesday, January 31, 2012

Balas


Dendam itu menyentuh panas
Menyusup nafsu dalam mainan jiwa
Dalam hati itu ada syaitan tertawa
Musik hitam bermain pantas

Perilaku manusia
Enak sumpah janji
Nona
Terleka 
Antara sisip kata
Selamatlah bagi mereka yang menjauh

DUNIA.

Memang adil
Tidak mengenal kaki
Siapa pun boleh melangkah
Termasuk dia
Aku terus berdendam
Tak tertahan tempelan tragis
Dalam hidup bulatan dia
Terusku menangis

Jangan berdendam.
Itu saja nasihatku untuknya.


Dialog



" Masih ingat lagi kau akan hal itu Sue? "

" Hal apa? "

" Hal kita bertemu dulu. Ketika pertama kalinya bertentang mata. Dan aku menegurmu sayang. "

" Tipu! bukankah aku yang menegurmu dahulu? "

" Oh, ya. Kau pertamanya menegurku. Tanpa kata - kata, hanya senyuman dan lirikan goda matamu. "

" Sebelum itu aku bukanlah seorang yang mempercayai cinta setelah kerap dikecewakan. Tapi kepercayaan yang kau berikan menghidupkanku. Sehingga ke hari ini. "

" Jangan goda aku malam ini sayang "

" Tidak salah bukan? Berkat kesabaran yang kita pertaruhkan dalam membina saat indah ini "

" Aku menginginkanmu sayang "

" Dengki abang ni taw. Janganlah macam ni "

" Kalau jangan, kenapa senyum? "

" Jangan bukan bermakna tidak mahu bang, cuma...."

" Cuma? "

" Lampunya bang. Jangan lupa doa "


Thursday, January 12, 2012

Jauh




                                                           ting
                                                                        ting
                                                                                     ting

derai misteri itu memukau
Dalam Paradigma
            U
               I
                 S
                    I
Buta

Yang memukau
Yang menidakkan

Hakikat

Putar sebuah dunia
Tetap didalam paksinya

Tidak mungkin kita bersama


Monday, January 9, 2012

Orang tua



Aku lihat si tua itu menangis
Tapi lagaknya di dalam tawa
Aku lihat dia bersedih
Tapi dalam galaknya senyum
Mungkin aku seorang saja yang nampak
Tapi aku tahu dia merasakan semua

Kalau boleh ku galas
Pasti ku puas
Tapi biasanya ku lemas
Dalam arus yang deras
Menidakkan jasa yang harus ku balas.

Apa mungkin aku boleh jadi sehebat mereka?