Monday, July 23, 2012

Matahati


Dan kehidupan itu kadang memang tidak pernah adil untuk mereka yang tidak pernah kenal syukur. Ada saja yang bongkak mempertikai susunan cerita luar kuasa kita semua. Musuhi semua sudut yang menjaga, kagumi sudut yang tajam berbisa.

Dan resam matahari itu membantu sekalian. Ada saja pujangga tdak memerhati cantiknya ia. Masih mendamba bulan jatuh ke riba memberi indah.

Matahari terus saja sendiri
Tersenyum menerangi

apa pernah kau pandang?

6 comments:

Jiwa Perempuan Gila said...

lumrah .

blog-tips-kurus said...

sentiasa redha..

NY said...

Teringat, buku koleksi cerpen Matahari tulisan Hilal Asyraf.
Tiada matahari, tiada kita.
Matahari umpama kuasa Allah, tiada sisi gelap.
Yang ada cuma terang yang kita tumpang.

ghost said...

rembulan akhirnya jatuh di wajahmu

APi said...

kau sepertinya turut mendiskripsi nama aku sebagai APi.. kah kah kah

Unknown said...

kenapa aku terbayangkan juadah berbuka je sewaktu membaca ini?